Senin, 19 Juli 2010

[TEGOWANGI TEMPLE] in A Journey to Pare : Part Three

hello, my name is RD, and i speak english~

kurang lebih sih begitu kata-kata yang sering gw liat di internet kalau udah ngomongin masa-masa di pare,,

saran gw kalau lagi kursus disini, usahakan setiap sabtu atau minggunya untuk jalan-jalan bagi yang ga ada kursus, soalnya sayang banget kalo ga dimanfaatkan, suer dah!

dalam kesempatan kali ini saya akan menggambarkan touring kali ini ke candi tegowangi, candi yang menurut bung ezy jauh lebih baik dari candi surowono, dan setelah gw liat kenyataannya memang begitu, jadi langsung ke poin utama..!

kta kelompok "crazy camp" a.k.a camp 2 berangkat sekitar jam 9-an kali yaa.. (lupa) awalnya kesulitan mencari sepeda, namun kita berhasil membajak sekitar 4 sepeda dari camp lain soalnya rata-rata orang awareness pada ke bali buat ada program gitu deh, so i think it's fine :)




sepanjang perjalanan kita disambut oleh pemandangan sawah dan rumah ala "jawa" yang membuat gw secara pribadi cukup senang karena emang dari dulu suka suasana kayak gitu gara-gara di jakarta liatnya gedung tinggi-tinggi mulu, jadi agak butek aja di mata..Selain sawah dan rumah ala jawa itu ga ada lagi yang spesial sih.

Begitu udah nyampe di kawasan candi, ktia sempet bingung gara-gara pintu masuknya ditutup (baca : digembok) dan pake dirantai segala,tapi beruntung ada orang asli produk lokal kediri yang bareng kita, jadilah kita ditunjukkan jalan lain yang memang dibuka, kemudian masuklah lewat jalan itu. dan begitu masuk ke kawasan candi,



WAAAA~

Candi ini sebenarnya udah berupa runtuhan sih, tapi tetep jadi monumen (baca : tempat foto-foto) yang menarik soalnya halamannya yang cukup luas dan ada lapangan bola yang gede di sampingnya,yah,secara pribadi sih jauh jauh lebih bagus dari candi surowono yang ada di tulisan gw sebelumnya.

Menurut yang gw tau dari navigasi.net


Menurut Kitab Pararaton candi ini merupakan tempat Pendharmaan Bhre Matahun. Sedangkan dalam kitab Negarakertagama dijelaskan bahwa Bhre Matahun meninggal tahun 1388 M. Maka diperkirakan candi ini dibuat pada tahun 1400 M dimasa Majapahit karena pendharmaan seorang raja dilakukan 12 tahun setelah raja meninggal dengan upacara srada.
Secara umum candi ini berdenah bujursangkar menghadap ke barat dengan memiliki ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 m. Pondasinya terbuat dari bata sedangkan batu kaki dan sebagian tubuh yang masih tersisa terbuat dari batu andesit. Bagian kaki candi berlipit dan berhias. Tiap sisi kaki candi ditemukan tiga panel tegak yang dihiasi raksasa (gana) duduk jongkok; kedua tangan diangkat ketas seperti mendukung bangunan candi. Di atasnya terdapat tonjolan - tonjolan berukir melingkari candi diatas tonjolan terdapat sisi genta yang berhias.
Pada bagian tubuh candi ditengah-tengah pada setiap sisinya terdapat pilar polos yang menghubungkan badan dan kaki candi. Pilar-pilar itu tampak belum selesai dikerjakan. Di sekeliling  tubuh candi dihiasi relief cerita sudamala yang berjumlah 14 panil yaitu 3 panil disisi utara, 8 panil disisi barat dan 3 panil sisi selatan. Cerita ini berisi tentang pengruatan (pensucian) Dewi Durga dalam bentuk jelek dan jahat menjadi Dewi Uma dalam bentuk baik yang dilakukan oleh Sadewa, tokoh bungsu dalam cerita Pandawa. Sedangkan pada bilik tubuh candi terdapat Yoni dengan cerat (pancuran) berbentuk naga.
(Sumber : http://www.navigasi.net/goart.php?a=bucatgwn)

sebenarnya yang kita lakukan disana itu kebanyakan berupa cuma bernyanyi-ria dan berfoto dengan liarnya, sehingga sebenarnya ga ada sesuatu yang bisa di-share juga sih, tapi jika ada yang berminat video dan beberapa hasil jepretan kameranya bisa menghubungi gw aja, santai laa..

i think that's all for now, thank you for your attention, friends!

3 comments:

  1. hmm..
    hari ulang taun yang spesial ya? :)

    BalasHapus
  2. ngga juga non, kan ga ada yang ngucapin juga :p

    BalasHapus
  3. woo sok imut. ada tuh yang via sms kan?
    dasar kebo :p

    BalasHapus